Pengertian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system perdagangan bebas antara Negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (MEA).

Karakteristik Dan Unsur Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas. dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Pada saat yang sama, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan mengatasi kesenjangan pembangunan dan mempercepat integrasi terhadap Negara Kamboja, Laos, Myanmar dan VietNam melalui Initiative for ASEAN Integration dan inisiatif regional lainnya.

Bentuk Kerjasamanya adalah :
1.      Pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas;
2.      Pengakuan kualifikasi profesional;
3.      Konsultasi lebih dekat pada kebijakan makro ekonomi dan keuangan;
4.      Langkah-langkah pembiayaan perdagangan;
5.      Meningkatkan infrastruktur
6.      Pengembangan transaksi elektronik melalui e-ASEAN;
7.      Mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk mempromosikan sumber daerah;
8.      Meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Pentingnya perdagangan eksternal terhadap ASEAN dan kebutuhan untuk Komunitas ASEAN secara keseluruhan untuk tetap melihat ke depan,karakteristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA):

1.      Pasar dan basis produksi tunggal,
2.      Kawasan ekonomi yang kompetitif,
3.      Wilayah pembangunan ekonomi yang merata
4.      Daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global.

Karakteristik ini saling berkaitan kuat. Dengan Memasukkan unsur-unsur yang dibutuhkan dari masing-masing karakteristik dan harus memastikan konsistensi dan keterpaduan dari unsur-unsur serta pelaksanaannya yang tepat dan saling mengkoordinasi di antara para pemangku kepentingan yang relevan.


Pentingnya Teknologi Informasi dalam Menghadapi MEA

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, penerapan teknologi informasi yang mutakhir dan maju merupakan hal penting guna menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah membawa pengaruh positif bagi KKP.

Perkembangan teknologi informasi juga penting dimanfaatkan untuk pembenahan sistem basis data dan pelayanan publik terutama menghadapi pemberlakuan MEA 2015. Hal tersebut juga penting guna menyiapkan sistem yang dapat lebih memperkuat daya saing produk hasil perikanan tangkap Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasaran internasional.

Penerapan sistem e-service juga sekaligus merupakan antisipasi kita bersama dalam rangka menghadapi persaingan global dan regional, khususnya menyambut datangnya era integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

KKP saat ini telah menyiapkan sebanyak tujuh jurus dalam menghadapi penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang bakal diberlakukan pada tahun 2015. Tujuh jurus tersebut antara lain penggunaan teknologi dalam rangka efisiensi usaha budidaya, dan penciptaan sistem investasi di bidang perikanan budidaya yang lebih kondusif.

Investasi sangat diperlukan untuk mengembangkan suatu usaha termasuk usaha perikanan budidaya. Dengan mempermudah masuknya investasi ke sektor perikanan budidaya, maka usaha yang dijalankan akan dapat berkembang dan artinya ada peningkatan produksi dan sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat pembudidaya.

Sedangkan jurus ketiga adalah pembangunan infrastruktur dengan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum bersama-sama Kementerian ESDM.Jurus berikutnya adalah peningkatan mutu produksi perikanan budidaya melalui sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Komoditas perikanan budidaya akan terus didorong untuk meningkatkan kualitas produksinya sehingga memenuhi tuntutan pasar internasional dan lokal.

Sementara jurus lainnya adalah pengembangan perikanan budidaya berbasis “Blue Economy” (Ekonomi Biru), peningkatan sumber daya manusia di sektor perikanan budidaya, dan kemandirian dalam menghasilkan induk unggul dan benih bermutu merupakan salah cara untuk mengurangi ketergantungan induk dan benih impor.

Salah satu contoh penerapan teknologi informasi dan komunikasi oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan adalah melalui sistem perizinan elektronik berbasis data terintegrasi pengelolaan perikanan tangkap guna mencegah pencurian ikan di perairan Indonesia.Sistem data terintegrasi berbasis web ini secara umum dapat lebih menjamin transparansi dan ‘tracebility’ atau ketertelusuran produk perikanan yang dihasilkan sehingga mampu mencegah terjadinya praktek pencurian ikan.


Perizinan elektronik dengan sistem basis data terintegrasi pengelolaan perikanan tangkap dan sistem pelayanan perizinan usaha penangkapan ikan “online” mampu meningkatkan kualitas dan validitas data dan informasi. Dengan adanya pengintegrasian data dan informasi produk hasil tangkapan ikan, maka akan mendukung serta menjamin efektivitas waktu yang dibutuhkan terutama dalam proses verifikasi dan validasi produk perikanan Indonesia.Paradigma menerapkan sistem perizinan elektronik dengan basis data yang terintegrasi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari berbagai perkembangan serta tuntutan pasar global.

 Tuntutan pasar global untuk produk perikanan harus disertai dengan persyaratan keamanan yang ketat. Pihak dari negara eksportir harus menjamin bahwa produk perikanan mereka tidak berasal dari pencurian.Sekarang ini banyak negara yang telah menerapkan aturan yang ketat untuk membangun “tracebility” sehingga dinilai akan membantu upaya untuk mencegah terjadinya pencurian ikan yang terjadi di berbagai kawasan perairan.

Pendapat MEA berpengaruh Terhadap Bidang Informatika

Banyak kalangan masyarakat yang akan terkena dampak MEA ini,terutama masyarakat indonesia,karena dimana semua industri perdagangan di asia akan bersaing secara bebas. Dampak MEA terhadap informatika sangat diperhatikan,pentingnya bagi perusahan di indonesia yang harus bersaing pada perusahaan besar dari luar yang lebih berpengalaman dalam menempatkan strategi-strategi pemasaran,takutnya untuk pada perusahaan di indonesia akan mengalami penurunan,dimana masyrakat harus terpaksa memilih product dari luar ini,karna hal ini pemerintah harus lebih berpikir keras untuk mengatasi masalah ini.

Comments (0)